Dalam acara “Tasyakuran Kelulusan Kelas VI dan Wisuda Tahfidz Juz 30 Angkatan II” di MI Ma’arif Al-Islamiyyah Campurejo Sambit Ponorogo, Prof. Dr. KH. Luthfi Hadi Aminuddin, M.Ag., Ketua MUI Kabupaten Ponorogo, menyampaikan tausiyah mengenai lima fungsi utama guru dalam pendidikan Islam: Murabbi, Muaddib, Mursyid, Muallim, dan Mudarris.
Beliau menekankan bahwa peran guru tidak hanya sebatas pengajar, tetapi juga sebagai pembimbing yang telaten dan pengarah bagi siswa dalam membentuk karakter dan kepribadian mereka.
Sebagai muaddib, guru memberikan keteladanan dan mengajarkan akhlak serta tata krama. Di madrasah, pendidikan akhlak sangat ditekankan karena akhlak mulia merupakan inti dari ajaran Islam. Guru berperan sebagai contoh nyata bagi siswa dalam kehidupan sehari-hari, membantu mereka tumbuh menjadi individu yang berakhlak baik.
Hubungan batin antara murid dan guru, yang digambarkan dalam fungsi mursyid, juga sangat penting. Doa dan dukungan spiritual dari guru dan orang tua menjadi penopang utama dalam kesuksesan pendidikan anak-anak.
Fungsi muallim menekankan pada transfer of knowledge, di mana guru bertanggung jawab untuk mentransfer ilmu pengetahuan kepada siswa. Di madrasah, ini mencakup ilmu duniawi dan agama, mengintegrasikan pengetahuan umum dan agama dalam metode pembelajaran yang seimbang.
Fungsi mudarris, yang menyoroti kreativitas dan inovasi dalam mengajar, juga sangat penting untuk memastikan proses pembelajaran tetap menarik dan efektif.
Prof. Luthfi Hadi Aminuddin menegaskan bahwa pendidikan madrasah di lingkungan Nahdlatul Ulama (NU) mengintegrasikan kelima fungsi ini untuk mencetak siswa yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki kecerdasan spiritual dan emosional.
Pendidikan holistik ini bertujuan untuk menghasilkan generasi yang unggul dalam berbagai aspek kehidupan, yang berakhlak mulia, dan mampu berkontribusi positif dalam masyarakat.
Recent Comments