Campurejo, 20 Juni 2024 – Di tengah riuhnya Pentas Seni Akhir Tahun RA Perwanida dan Play Group Jannatul Athfal Campurejo, ada momen yang penuh haru dan menyentuh hati. Ibu Siti Munawaroh, seorang Guru Tidak Tetap (GTT) yang telah mengabdikan diri selama 31 tahun, berpamitan dengan para hadirin. Dengan mata berkaca-kaca, beliau menyampaikan bahwa usianya yang kini menginjak 61 tahun membuatnya merasa sudah saatnya untuk pensiun. Selain itu, Ibu Siti merasa perlu lebih fokus merawat suaminya yang telah sakit menahun.
Perjalanan Ibu Siti Munawaroh sebagai guru tidaklah mudah. Sebagai seorang Guru GTT, beliau hanya menerima gaji ala kadarnya sesuai dengan kemampuan sekolah. Namun, keterbatasan materi tidak pernah mengurangi semangat dan dedikasinya dalam mendidik anak-anak usia dini. Selama lebih dari tiga dekade, Ibu Siti telah menjadi sosok penting dalam membentuk karakter dan pengetahuan dasar bagi banyak anak.
Dalam sambutannya yang penuh haru, Ibu Siti mengungkapkan rasa syukur dan kebanggaannya bisa menjadi bagian dari perjalanan pendidikan di RA Perwanida dan PG Jannatul Athfal. “Saya merasa sangat beruntung bisa mendampingi anak-anak selama ini. Mereka adalah sumber kebahagiaan dan semangat saya. Namun, kini saatnya saya harus memberikan perhatian lebih kepada keluarga dan suami,” ucapnya sambil menahan air mata.
Para hadirin, unsur yayasan, komite sekolah, tokoh masyarakat, dan wali murid, memberikan apresiasi yang tinggi kepada Ibu Siti. Sambutan hangat dan tepuk tangan meriah mengiringi langkahnya menuju panggung. Kepala RA Dharma Wanita, Herdiana Susanti, S.Pd., juga memberikan penghormatan khusus kepada Ibu Siti. “Perjuangan dan dedikasi Ibu Siti dalam mendidik anak-anak sungguh luar biasa. Beliau adalah teladan bagi kita semua,” kata Herdiana.
Dr. Abid Rohmanu, Ketua Yayasan, menambahkan dalam sambutannya, “Ibu Siti adalah pahlawan tanpa tanda jasa yang sebenarnya. Pengorbanan dan kesabarannya dalam mendidik anak-anak selama ini sangatlah besar. Semoga segala kebaikan dan dedikasinya menjadi amal jariyah yang terus mengalir.”
Ibu Siti Munawaroh adalah contoh nyata betapa besar pengorbanan seorang guru. Dengan kesabaran dan ketulusan, beliau telah mendidik banyak anak-anak menjadi generasi yang cerdas dan berakhlak mulia. Meskipun kini beliau memutuskan untuk pensiun, jejak dan pengaruh positifnya akan selalu dikenang.
Semoga perjuangan dan dedikasi Ibu Siti Munawaroh sebagai guru menjadi teladan bagi generasi selanjutnya dan membawa berkah yang terus mengalir. Amin!
Recent Comments